Friday, February 19, 2010

Sid & Nancy, a movie review























Membuat buku sejarah, film sejarah dan review tentang film sejarah itu sulit.
Karena kita harus super berhati-hati jangan sampai terjadi kesalahan penulisan.
Dan meskipun kita sudah menulis berdasarkan text book, hanya si tokoh sejarah dan Tuhanlah yang mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
Gw bisa membayangkan sang tokoh sedang senyum-senyum geli (di akhirat, pastinya (entah dia ada di surga atau sedang disiksa)) saat membaca buku tentang sepak terjangnya di dunia yang ditulis oleh orang yang bahkan ga dikenalnya!
Padahal kisah sebenarnya (yang dialami sang tokoh sendiri) berbeda 180 derajad dengan yang ditulis!


Cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut bahkan lebih parah..
Kita benar-benar tak bisa mempertanggungjawabkan akurasinya.
Nah, bagaimana kalau sejarah tentang sebuah band yang menjadi ikon suatu subkultur di dunia?
Kisah ini akan berbeda-beda alur dan detailnya, tergantung sudut pandang si narator.


Tapi, gw akan menceritakan kisah ini, berdasarkan sudut pandang Alex Cox.
Sudut pandang yang tertuang dalam movie berjudul Sid and Nancy ; Loves Kills.
Memang movie ini bercerita secara flashback, tapi tetap saja intinya kisah di movie ini dimulai saat Sid bertemu Nancy.
Namun gw rasa kita perlu sedikit mengetahui bagaimana awalnya Sid Vicious menjadi personel Sex Pistols. Dan apakah itu Sex Pistols?


Bulan Agustus tahun 1975, Malcolm McLaren si pemilik toko “Sex” (toko ini jelas dari namanya menjual barang-barang menyenangkan seperti fetish gear, baju.sepatu kulit, dan asesoris punk) berniat untuk memajukan usahanya.

Malcolm ingin membuat tokonya sebagai tempat bersarangnya anak punk Inggris. Nah, untuk mencapai hal ini dibutuhkan iklan berjalan untuk memperkenalkan “Sex”-nya ke khalayak ramai.
Ide Malcolm adalah dengan mencari sekaligus mengorbitkan sebuah band punk, dan sebagai balasannya personel band tersebut harus memakai segala macam benda dari “Sex”.
Cara berjualan ini disebut sebagai endorse, tentu kalian tau.

Dari sekian banyak anak punk yang dikenalnya, Malcolm memilih orang-orang ini ;
1. Gitaris Steve Jones,
2. Bassis Glen Matlock
3. Drummer Paul Cook
4. Dan si sinting John Lydon (akhirnya leboh dikenal sebagai Johnny Rotten)
4 bocah punk ini kemudian menjadi personel Sex Pistols!

Penampilan pertama Sex Pistols adalah di St. Martin School of Artdi West End pada 6 November 1975. Yah, seperti yang kita pernah dengar..
Musiknya ituuu...
Rusuh – rusuh – rusuh.
Dan rusuh.
Seperti kata gitarisnya, Steve : “We’re not into music, we’re into chaos!”
Jadi punk ala Sex Pistols = 90% attitude (yang khas), 10% musik.

Sampai tahun 1976, demam Sex Pistols melanda Inggris.
Demam ini juga melanda bocah cowo sipit bernama Sid Vicious.
Dia bisa dibilang adalah fan #1-nya Sex Pistols. Karena dia siap sedia menolong para personel Sex Pistols dalam kondisi seperti apapun.
Seperti saat dia rela digebukin band heavy metal karena band itu ga mau meminjamkan peralatannya pada personel Sex Pistols.

Sayangnya, semakin lama kelakuan Sid makin menjurus ke arah brutal.
Setiap Pistols manggung, pasti ada keributan.
Dan dalangnya pasti Sid Vicious.
Dia pernah menghajar orang yang dudukin tempat Vivienne Westwood tanpa bilang-bilang.
Entah cari perhatian atau nggak, tapi Sid lantas makin jadi icon buat Pistols.
Vivienne Westwood, si sahabatnya Sid, berhasil menjadi nenek dan tadjir.
Kenapa Sid ga belajar banyak dari cewe ini??















Ka-ki : Chloe Webb (as Nancy), Gary Oldman (as Sid)..
Dan siapakah yang ketigaa..??
Itu Courtney Love!
Di film ini dia berperan jadi Gretchen, temannya Nancy..


















Ini adalah adegan bodoh saat Nancy ingin kabur membawa barangnya dan barang nyokapnya Sid dalam kondisi fly..
Sid mengejar niy cewe gila..Dan dia sampe lupa bahwa dia belum pake celana..





Akhirnya Malcolm, manajer Sex Pistols, berhasil nembusin band sinting ini EMI.
Tapi akibat suatu peristiwa yang mengakibatkan butanya mata seorang penonton cewe di konser Sex Pistols, band ini dilarang manggung untuk beberapa waktu.
Tapi lagi-lagi Sid Vicious datang menolong.
Pistols pun diselundupin di setiap festival punk.
Band The Flower of Romance (band isengnya Sid) jadi alat buat nyelundupin Sex Pistols.
Begitu The Flower dipanggil, yang muncul malah Pistols.

Namun, ga beberapa lama suatu perubahan teradi.
Bassis Glen Matlock dipecat atau entah karena kemauan sendiri, yang jelas Matlock keluar dari Sex Pistols. Kemungkinan hal ini terjadi karena hubungan antara si bassis dengan personel lain kurang baik.
Dan akhirnya, entah ini adalah langkah tepat atau langkah bodoh, Sid Vicious masuk menggantikan Matlock.

Baru kemudian, Sid Vicious yang mulai tenar bertemu dengan Nancy Spungen di rumah temannya, Linda si PSK fetish.
Awalnya, Sid ga begitu peduli dengan Nancy yang memang sejak awal sudah menjadi drug user...


















Nancy Spungen versi Chloe Webb..
Mengenai Chloe Webb..
Entah kenapa dia yang dipilih jadi Nancy..
Soalnya, Nancy yang asli mukenye ga semenyeramkan Chloe Webb di movie ini..
Sayang sekali, padahal fashion punk yang ditampilkan di movie ini udah keren bangeet.




Tapi, yang namanya takdir yah ga bisa dilawan.
Entah karena racun apa, Sid kepincut setengah mati dengan Nancy.
Nancy ini bisa dibilang adalah penyebab Sid menjadi hancur-hancurnya, terutama karena Sid menjadi ketagihan terhadap narkotika.


















Johnny Rotten, yang awalnya sobat dekat Sid..
Namun ujung-ujung jadi rada ilfil karena kelakuan Sid yang makin ancur.




Gw pribadi sih cukup setuju dengan kata-kata Steve Jones dan personel Sex Pistols lainnya, yang menyatakan bahwa Sex Pistols bubar karena Nancy Spungen membawa pengaruh buruk bagi Sid.
Konser Sex Pistols yang tadinya rusuh-seru, kini menjadi rusuh-ancur karena kelakuan Sid yang makin ga bisa dikontrol setelah mengonsumsi narkotika.
Pokoknya, intinya Sex Pistols turun pamor karena orang lama-lama muak dengan kerusuhan ga jelas Sid.
Personel lain Sex Pistols pergi mencari peruntungan lain.
Dan yang tersisa hanyalah Sid Vicious dan Sang Manajer, Malcolm dan Phoebe.
Sebenarnya manajemen Sex Pistols udah muak luar biasa dengan kelakuan Sid.
Tapi, Malcolm berhasil menemukan pekerjaan bagi Sid.


















Ada seorang sutradara yang mau membuat film dokumenter musik berjudul Rock n Roll Swindle, yang ingin menonjolkan perjalanan karir Sex Pistols.
Serunya, syuting film ini dilakukan di Paris dan Sidlah pemeran utamanya.

Seperti biasa, Sid berulah lagi..
Kali ini dengan menolak untuk berakting di film itu, karena dia males berpura-pura.
Seluruh kru film sempet bingung ngebujuk Sid untuk berakting. Akhirnya cuma Nancy bisa membujuknya untuk mulai akting.
Syaratnya, Sid dibolehkan ngerombak lagu ciptaan Paul Anka yang berjudul ‘My Way‘ (yang dinyanyikan oleh Frank Sinatra).
Tapi bukan Sid namanya kalo ga berbuat aneh.
Dia mengganti lirik lagu My Way menjadi I ducked the blows / I shot it up / and killed a cat.

Nah, di movie Sid & Nancy ini ada adegan syuting film tersebut di bagian Sid menyanyikan My Way.
Kali ini Sid pake jas putih yang keren dan menyanyi di panggung yang keren juga.
Meskipun dia menyanyikan My Way dengan lirik yang diacak-adut.
Lalu, di akhir performance dia nembakin penonton (yang isinya adalah veteran angkatan darat dan nenek-nenek) dengan pistol. Bahkan Nancy pun ikutan ditembak!!
Eitt! Tapi ini hanya syuting film.



Setelah bosen sendirian, Sid akhirnya membentuk The Vicious White Kids ini juga mengajak Rat Scabies dari The Damned dan Steve New. Sid pun naik pangkat jadi vokalis karena posisi bassis digawangi oleh..Glen Matlock! Bassis lamanya Sex Pistols!
Ironisnyaa...
Dan memang, di film ini Sid tampak ga begitu bisa main bass..
Jadi ya sudahlah..
Mending loe pegang mic aja..

Namun, kali ini mereka ga berhasil menguasai Inggris, dan akhirnya Sid dan Nancy pindah ke Amerika (btw, Nancy itu orang Amerika..)
Di New York, mereka tinggal di Chelsea Hotel, di West 23rd Street.
Hotel ini cocok banget dengan hobi baru pasangan ini, nyuntik narkotika..
Karena di sini pengawasannya memang ga ketat.

Di hotel inilah akhirnya Sid dan Nancy bertengkar hebat yang diakhiri dengan bencana.
Nancy yang histeris (dan lagi sakaw) menantang Sid untuk membunuhnya..
Sid yang histeris (dan sakaw juga) akhirnya menusuk Nancy dengan pisau.

Nah, berarti Sid kah yang membunuh Nancy?
Belum tentu...
Karena Nancy masih pergi tidur dengan normal setelah pertengkaran itu..
Barulah dia merasa ga enak saat dini hari..
Dan mendapati perutnya bolong, tempat tidurnya banjir darah, dan dia juga mendapati bahwa tubuhnya sudah dingin..
Dengan kekuatan terkahir Nancy berjalan ke kamar mandi (entah mau ngapain) dan akhirnya dia mati di lantai kamar mandi.

Yah, intinya..
Sid kemudian dibawa ke penara Rikers Island sebagai tersangka utama pembunuhan pacarnya. Pengadilan kasus Sid digelar tanggal 13 Oktober 1978.
Dia menghadapi tuduhan pembunuhan kelas dua, dengan hukuman minimum 7 sampai 25 tahun, Sid baru boleh bebas dengan membayar uang jaminan 25 ribu pound.
Dan untungnya Virgin Records setia membantunya.
Pada tanggal 21 November 1978 Sid bebas dengan uang jaminan.

Namun, bisa dibilang Sid bebas dari penjara hanya untuk menjemput kematiannya.
Sid (yang memang udah kehilangan tujuan hidupnya) OD pada tanggal 2 Februari 1979.
Ia meninggal (dalam usia nyaris 21 tahun) disaksikan ibu dan teman-temannya.

Tujuh tahun kemudian, sutradara Alex Cox membuat perjalanan kisah cinta Sid dan Nancy ke dalam sebuah film. Film yang berjudulSid And Nancy: Loves Kills ini dibintangi Gary Oldman sebagai Sid dan Chloe Webb sebagai Nancy.
Btw, Gary Oldman ini adalah pemeran Count Dracula-nya Bram Stoker dan James Gordon-nya Batman loohh!!
Hebat yaahh! Bisa berubah-ubah gitu mukanya!



No comments: