Saturday, January 9, 2010

Sushi, a 'short' talk about it























Ambience dari sushi bar di Sushi Tei yang pas banget..
Bikin perut susah kenyang, dan bikin tangan otomatis ngambilin piring yang lewat di depan mata..Seperti kerasukan..
Makanya, di kertas saran & kritik yang dibagikan kepada pengunjung gw ngasih poin excellent buat restoran sushi ini..
Semoga terus dipertahankan..

























Salmon Ikura (desuka?) by Sushi Tei.
Hemm..
Dibandingkan dengan telur ikan (caviar yang black, red, green) lainnya, gw paling merinding kalo makan ikura.
Karena pas digigit..Tess..!
Pecahlah dia, dan keluarlah juice telur salmon yang rasanya ikan banget (a.k.a amis)..




Berikut ini adalah review singkat dari gw mengenai menu tersehat (dan enak) di muka bumi

Apabila dalam kitab suci tercantum anjuran untuk mengonsumsi susu fermentasi a.k.a yoghurt agar kita bisa hidup sehat dan panjang umur, gw menganut ajaran “Makanlah sushi, minumlah green tea, dan hiduplah abadi”.

Hohoh.



Oh,ya ngomong-ngomong soal green tea..

Beberapa bulan terakhir ini gw semakin kecanduan green tea. Apalagi saat tah

u

bahwa Angela Gossow juga doyan green tea. Hmm..Gw suka green tea mulai dari m

inumannya (tapi ga begitu suka Pokka), maccha ice cream-nya, cokelat rasa green tea, marshmallow isi green tea, cake green tea-nya Bread Talk dan cupcake green tea.

Bahkan, gw yang selalu diare saat makan yoghurt ini baik-baik saja setelah makan yoghurt green tea.

Dan bahkan gw dikasih parfum green tea dari cowo gw.

Padahal, gimana sih aromanya green tea?

Hahahhah..





























Maccha Ice Cream by Sushi Tei..

Fuihh..Bener-bener enak banget..

Sayangnya, item Taiyaki isi Maccha selalu ga ada di Sushi Tei..
Padahal kan rasanya pasti enak banggettt...

Hux..






Okey, kembali kebahasan utama.

Kata sushi berasal dari bentuk tata bahasa Jepang kuno yang secara harfiah "ter

asa

asam".

Hal ini menggambarkan proses fermentasi yang terjadi dalam nasi sushi yang diberi cuka beras.

Cuka inilah yang menjadikan nasi sushi terasa asam-asam enak, juga menimbulkan proses penguraian asam amino yang terkandung dalam daging ikan (atau

temen-temennya ikan yang mengandung protein).



Sushi sendiri banyak jenisnya, dan digolongkan berdasarkan bentuk nasi.

Antara lain ada nigirizushi, oshizushi, chiras

hizushi, inarizushi, dan narezushi.

Jenis nigirizushi adalah sushi yang disertai komoditi laut segar (seringnya mentah) diletakkan di atas nasi yang dibentuk dengan menggunakan tangan.

Nah, si nigirizushi ini punya berbagai jenis pasangan atau lauk, yang disebut neta.


Macam-macam neta antara lain : tuna, salmon, marlin, ikan kembung

, kakap, kerapu, kerang, tiram, unagi, berbagai jenis udang, kepiting, crab stick (kanikamaboko) dan sebagainya.

Nori sering digunakan untuk mengikat neta agar tidak terlepas dari nasi.
Tapi tetep aja sering si neta berhamburan lepas dari ikatan (terutama kalo gw yang makan..huk huk...)

















Sushi standar yang enak banget..Terutama kalo netanya segar.
Ini adalah Salmon Sushi by Sushi Tei.
Padahal cuma gini doank niy, tapi rasanyaaa~~..aaagghh!!!
Oishikatta desu!!




Lauk yang diletakkan di atas sushi juga bisa dalam keadaan matang seperti tamagoyaki atau unagi (belut tawar) dan anago (belut air laut) yang sudah dipanggang.

Dan kini, di abad 21 ini, neta sushi sudah sangat beragam, dan banyak juga yang ditambahkan bahan pangan yang non-Jepang.

Seperti alpukat, ham, smoked beef, dan sebagainya.


Btw, orang Indonesia, termasuk gw, rada malu kalo makan sushi pake tangan.

Padahal aslinya, kebanyakan orang sana makannya pake tangan dan jarang yang pake sumpit.


Beberapa peraturan untuk menikmati sushi, antara lain ;

1. Nigirizushi dinikmati dengan mencelup sedikit bagian neta ke dalam kecap asin (padahal seringnya yang kecelup itu bagian nasinya..Ckckck...gimana sih, gw..?)


2. Nigirizushi biasanya dimakan dengan sekali suap. (Ini juga rada susah. Terutama kalo kita bersua dengan menu seukuran Shrimp Tempura Maki di Ichiban Sushi. Silakan liat fotonya di bawah).


Selain nigirizushi, kita juga sering bertemu dengan jenis makizushi ; yaitu sushi berupa gulungan nasi berisi potongan mentimun, tamagoyaki dan neta lain yang yang dibungkus lembaran nori. Nasinya digulung dengan bantuan sudare (anyaman bambu berbentuk persegi panjang).

Makizushi dibagi menjadi:

1. Hosomaki: gulungan berdiameter minimum 3 cm hanya berisi satu jenis neta (

misalnya timun atau tuna).

2. Futomaki: gulungan berdiameter di atas 5 cm berisi berbagai macam neta.

3. Temakizushi: nasi digulung sendiri dengan nori sebelum dimakan, neta juga dipilih sendiri dari piring.


Yang lucu tentang sushi ; di Jepang sana, pembuat sushi dianj

urkan selalu pria karena pertimbangan higiene personal.

Lah, kalo di Indonesia, yang dianggap rada jorok malah yang cowo.

Selain itu, di beberapa negara seperti Amerika Serikat, memegang-megang makanan dengan tangan telanjang dianggap tidak higienis.


Sehingga di sana, pe

mbuat sushi diharuskan memakai sarung tangan karet atau plastik. Sebaliknya, orang Jepang kehilangan selera bila melihat pembuat sushi sedang membuat sushi sambil mengenakan sarung tangan.

Fuiih..

Terserah deh mau pake sarung tangan atau ga.

Yang penting setelah makan My Lovely Sake Sakura, gw belum pernah keracunan atau cacingan..
































Sushi bagian atas :

Ini nih yang merupakan cinta sejati gw.

Sake Sakura by Ichiban Sus

hi.

Gigitan pertama akan membawa loe ke lubang kelinci..

Gigitan kedua akan menghapuskan hal-hal ga menyenangkan di dunia..

Gigitan ketiga akan mempertemukan loe dengan peri..



Sushi bagian bawah :

Tako Sushi. Hidangan terfavorit cowo gw.

Sebenernya si Tako ga ada rasanya (ga kaya si Sake yang manis ajaib).

Tapi kata cowo gw, yang bikin enak adalah rasa kenyal bak karet ban mobil ituh.


Kalo gw pribadi sih lebih suka Baby Octopus Sushi (Chuka Iidako), yang rasanya manis (akibat siraman wijen) dan renyah (saat si baby hancur terlindas gigi).

Ups, ampun...

Jangan-jangan gw bakal diculik ama komisi perlindungan hewan akibat postingan ini...!!




















Ini nih si Chuka Iidako by Sushi Tei yang sedang berdampingan sama mamanya.

(Sewaktu masih hidup, tentu si Tako jadi mama sedangkan Chuka Iidako jadi anaknya, 'kan..).

Mungkin selanjutnya gw akan mengurangi makan baby octopus..

Hix..

























Ini adalah Kizami Unagi by Sushi Tei.

Isinya belut air tawar dengan timun, ditambah bumbu rahasia (soalnya gw ga tau bumbunya apa) yang bikin rasanya jadi pedes-pedes ga pedes..

Hohoh..
































Ini nih, sushi terbesar yang akhirnya ga muat di mulut gw.

Shrimp Tempura Maki by Ichiban Sushi.

Sayang sekali, padahal rasanya enak bangget..(ya iyalah, ebi tempura gitu..)

Sejujurnya, saat makan nih makizushi, gw merasa sedang makan pot suplir punya nyokap gw.




















Ini adalah Sanshoku Hana Salmon by Sushi Tei.
Sayangnya, gw baru nyobain kemarin ini..
Mestinya sushi inilah yang menjadi cinta pertama gw..
Hux..Nyumm..
Enak bangget...
Sejujurnya, lebih enak daripada Sake Sakura..Karena salmonnya lebih segaarr..



















Yang ini bukan sushi sih, tapi pantas diikutsertakan fotonya.

Karena Salmo Black Pepper Hot Plate by Ichiban Sushi ini enak banget..

Nyumm!

Rasa laut dari salmonnya membuat kita serasa berenang di samudra..

Aih..




Photographs are originally by : Kira

Edited by : Hime

No comments: