Friday, January 22, 2010

Nine, a review

Kesalahan tolol yang tak pernah gw lakukan sebelumnya.
Apakah itu?

"Salah baca judul movie di 21.cineplex.com!!"

Hingga sampai di XXI-nya pun gw ga sadar bahwa gw bakal salah nonton film!!
Ck. Dasar bloon..

Yap, jadi..
Dengan bahagianya gw mau nonton 9 (milik Tim Burton) karena DVD bajakan punya gw rusak di bagian awal film (dasar bajakan...) di XXI.
Egh! Ternyata, gw salah mengerti bahwa "Nine" yang di XXI bukan "9"-nya Tim Burton!
Dasar t*l*l gw..

Ternyata, Nine yang ini ditulis dengan alphabet.
Bukan dengan angka arab!!
Dan gw ga notice, coba! Padahal gw dah liat trailer Nine yang Rob Marshall!!
Payah..
Begitulah yang terjadi kalau kita terlalu bersemangat..
Ck.























Setelah "memohon ampun" kepada cowo gw, akhirnya kami memutuskan untuk tetap nonton movie pemilik penghargaan Golden Globe ini (dan sejuta nominasi lainnya).

Namun, aksi hakuna matata kami ini ternyata membuahkan hasil!
Meskipun 50% penonton keluar dari bioskop 60 menit setelah film dimulai.
Tapi kami beserta 3 pasangan lainnya bertahan di dalam, man!
Lagipula film ini lebih bagus dibandingkan Watchmen yang ajaib, koq!

Man, dilihat dari pemainnya saja film ini udah kebanjiran aktris beken, seperti :

1. Marion Cotillard as Luisa Contini (Cantik & bersahaja banggett! Dia berperan sebagai istri sederhana & rada ditelantarkan oleh suaminya, seorang sutradara kondang yang lagi turun daun).



















Pada adegan ini, Luisa masih sabar dan rada iba terhadap suaminya yang didera krisis paruhbaya. Tapi kemudiann...



















Ini adalah tantrum-nya si Luisa Contini yang sudah kehabisan kesabaran menghadapi suaminya, Guido. Di sini ada adegan yang membuat penonton menahan napas.
Yaitu pada bagian ending lagu, saat Luisa melepas baju atasannya..
Ooops, watch out the b**ps!


2. Penélope Cruz as Carla Albanese (Carla ini adalah Mistress a.k.a simpanannya
Guido, yang tipikal cewe dangkal (tapi mengibakan sih..). Sedihnya lagi, Carla punya suami yang terlalu bae (atau bloon, gw juga ga yakin) yang dengan berbesar hati menerima kondisi psikologi istrinya yang rada-rada aneh itu.














Ini adalah adegan saat Guido menjemput Carla di stasiun kereta api.
Di movie ini, Penelope sukses banget memerankan Mistress yang HBL parah...



3. Judi Dench as Lilli La Fleur (harfiahnya kan berarti Lili Sang Bunga, yah?)
Tante Lili ini bisa dibilang sebagai best friend-nya Guido Contini.
Guido dikelilingi oleh sejuta crew maupun fans.
Tapi hanya sedikit yang bisa ia jadikan tumpuan.
Tante Lili ini adalah salah satunya (atau satu-satunya?).


4. Fergie as Saraghina (Wanita tunasusila dari zaman jebot inilah yang memengaruhi kebiasaan Guido maen cewe di masa depannya).



















Ini adalah adegan dimana Fergie (a.k.a Saraghina) menampilkan lagu yang intinya adalah
"Be Italiaaaa~~~~nnnn..!! Lagu yang luar biasa keren.
Dan seksi juga.


5. Kate Hudson as Stephanie (Setau gw sih, Kate Hudson cuma berperan sebagai wartawan centil dari Vogue. Andilnya dalam movie ini ga terlalu besar).












Film ini memang kebanjiran aktris berbakat, dan kebanjiran adegan seksi nan menantang.
Hohoh..
Jadi wajar, ketika 15 menit awal sudah ada mba-mba berjilbab yang keluar dari bioskop..


6. Nicole Kidman as Claudia Jenssen (Nah, ini dia sahabat Guido sekaligus partner cinta platonis si Sutradara. Sedih juga pas adegan mereka berpisah. Tapi Claudialah yang mengingatkan Guido akan istrinya yang baik hati sedang menunggunya di rumah..)


















Seperti biasa, Nicole Kidman selalu tampak luar biasa dan gorgeous.
Tapi di film ini, karena kebagian peran yang bikin simpati, Tante Nicole tampak makin memukau...



7. Sophia Loren as Mamma Contini (yang rada terlalu lembut sama anak cowonya, si Guido itu).














Btw, koq mukanya si Mrs. Loren ini botox banget yak?
Jadi atut liatnya..
Hiiiyhh..



Yap, jadi intinya movie ini bercerita tentang krisis paruhbaya Sang Sutradara Italia, Guido Contini.
Di tengah rasa depresi dan frustasinya ini, Guido berjuang untuk melahirkan masterpiece lagi, yaitu film berjudul Italia.
Tapi man, kurang 10 hari dari jadwal pembuatan film, Guido belum punya script untuk Italia ini!!
Gawat benar..

Nah, tekanan inilah yang memicu munculnya perang batin dalam diri Guido.
Perang batin ini melibatkan wanita-wanita (7 biji) yang pernah bersimpangan jalan dengannya di kehidupan.

Di usianya yang nyaris 50 tahun itu, akhirnya Guido dibuat sadar bahwa dirinya belum menempuh jalan yang benar. Dan penyakit ini membuatnya jatuh ke jurang penuh pecundang.
Dan inilah yang sering terjadi pada seniman handal.

Tapi untungnya, si Guido ini berhati lembut..
Akhirnya dia menyadari bahwa obat dari segala rasa frustasi, depresi dan takut jatuhnya itu hanyalah "cinta" semata..


Well, secara Nine dibuat oleh Rob Marshall yang menelurkan Chicago (Aih! Gw merinding nonton Chicago..), ya ga usah diragukan lagi kualitasnya.
Gw terpukau oleh permainan teatrikalnya..
TAPI, gw terpukau terutama oleh lirik-lirik yang digunakan dalam film musikal ini..

Gw sampe ngacangin subtitle Indonesia yang rada mengganggu dan merusak makna ajaib dari lirik yang digunakan..Fuuuh..

















Oom Rob Marshall yang hebat banggett.
Tapi, sejujurnya gw lebih suka Chicago sih..
Soalnya alur ceritanya lebih bikin kaget...
Tapi, jika butuh sesuatu untuk jadi bahan renungan, Nine adalah pilihan yang terbaik..

No comments: