Friday, December 18, 2009

Inglourious Basterds, a review























Siapa sih, yang tidak pernah mendengar atau menonton movie ternama, Kill Bill?
Dan siapa sih yang tak tahu otak siapa yang bekerja keras [namun dengan bersemangat] untuk menciptakan film bunuh-bunuhan versi keren itu?


Semua orang tentu [minimal] pernah mendengar sesuatu tentang Quentin Tarantino.
[Eh, btw..Bagi pembaca setia Bartimaeus Trilogy, menurut kalian bener ga siy, kalo Quentin Makepeace itu bersumber dari Quentin Tarantino? Mereka sama-sama seorang sutradara gila soalnya..]


Film yang akan dibahas ini juga merupakan hasil tulisan dan arahan Q. Tarantino, yang dirilis Agustus 2009 oleh Universal Pictures dan The Weinstein Company.
Film ini dibuat bagi pencinta Quentin, pembenci Nazi, dan bagi para orang cerdas yang tahan menonton film yang menggunakan 4 bahasa [Inggris, Perancis, Jerman, Italia].




















Brad Pitt a.k.a Letnan Aldo Raine yang berasal dari Tennessee.



Adalah seorang pria hebat bernama Hans Landa, yang merupakan kolonel pasukan SS. Pekerjaan utama Landa adalah mengejar dan membantai orang Yahudi, dan dia sangat berbakat dalam menjalankan tugas tersebut.
Hal inilah yang menyebabkan ia memperoleh gelar istimewa, The Jew Hunter.
Di suatu hari yang menguntungkan bagi Landa, namun di sisi lain hari yang traumatis bagi Shosanna, kolonel SS tersebut berhasil membongkar persembunyian keluarga Yahudi di Perancis.
Dan kemudian dengan santainya Landa beserta pasukannya memberondong keluarga Yahudi tersebut hingga tamat, kecuali seorang gadis kecil bernama Shosanna yang berhasil lari dari tragedi tersebut.

Atau lebih tepatnya, Landa membiarkan gadis tersebut melarikan diri [entah mengapa..].


















Shosanna Dreyfus, sang pemeran utama film ini.
Diperankan oleh Mélanie Laurent.
























Kolonel Landa, yang bertubuh kecil tapi luar biasa cerdas.
Diperankan oleh Christoph Waltz.



Menurut gw, cerita tentang The Basterds itu entah mengapa terasa ga lebih penting dibandingkan dengan dendam kesumat Shosanna terhadap Nazi.
Jadi, penampilan Letnan Aldo Raine (Brad Pitt) di movie ini terasa hanya sebagai “merica” yang bikin enak..

The Basterds adalah kelompok [yang tadinya] rahasia beranggotakan pemuda keturunan Yahudi-Amerika. Kerjaan mereka adalah membantai pasukan Nazi tanpa ampun.
Biasanya mereka dengan senang hati memukuli atau membacoki SS, lalu menguliti kulit kepalanya untuk dijadikan suatu koleksi yang berharga.
Saat itu mungkin pajangan berupa kulit kepala mayat sedang menjadi trend..

Oh,ya kadang-kadang mereka menorehkan lambang swastika Nazi di jidatnya pasukan SS dengan menggunakan Bowie knife. Tujuannya?
Hanya supaya mereka terus dikenali sebagai Nazi setelah perang usai, sepanjang sisa umurnya..
The Basterds ini dipimpin oleh si Aldo Raine alias Brad Pitt tadi itu, yang tampilan kumisnya selalu bikin gw geli sepanjang film..























Salah satu anggota Basterds yang bertahan hingga mission acomplished.



















Ini adalah adegan sebelum terjadi kematian mengenaskan dari hampir 2/3 anggota Basterds.
Bagian ini sanggaatttt menegangkan..
Hiihh..



Seperti biasanya, film buatan Quentin Tarantino berkisah mengenai takdir beberapa orang yang tak saling mengenal ternyata saling bersinggungan dan menyebabkan berlakunya hukum sebab-akibat.
Demikian juga di movie ini.
Shosanna tak saling mengenal dengan Aldo Raine, tapi takdir mereka saling memengaruhi kejadian-kejadian penting di film ini.


Nah, sekarang mari kita bahas mengenai judul yang agak aneh.
Judulnya adalah Inglourious Basterds.
Dasar Quentin, dia dengan ngotot menyatakan bahwa film ini bukanlah lanjutan atau parodi dari sebuah film tahun 1978 yang berjudul serupa tapi tak sama : Inglorious Bastards.
Film ini [judul Italianya adalah “Quel maledetto treno blindato”] juga tentang Nazi dan Perang Dunia II. Tapi dengan aroma dan rasa yang lebih serius.
























Ini adalah poster dari movie tahun 1978-an berjudul sama dengan Inglourious Basterds.
Film Italia ini garapannya Enzo G. Castellari..



Tarantino yang tercinta tak mau menjelaskan mengapa cara mengeja “inglorious” menjadi “inglourious”, dan mengenai kata “basterds” dan bukannya “bastards”, dia hanya mengatakan bahwa cara mengeja seperti itu dinamakan "a Basquiat-esque touch."
Dan seperti itulah cara Tarantino mengejanya.
Dasar seenak jidat..
Tapi memang seniman boleh mengotak-atik apapun, termasuk kosakata..






















Mukenye lumayan mencerminkan jalan pikirannya, si sutradara Tarantino ini..
Tapi, Sin City dan Pulp Fiction serta Kill Bill memang masih tetap master piece-nya..

No comments: