Sunday, March 10, 2013

Bad Romance is Good ~ An Epilogue of Crazy Adventure #4

Seharusnya aku tak perlu terkejut tentang waktu yang menggelinding seenaknya saja tanpa memedulikan kesibukan manusia. Akhir-akhir ini sering sekali berharap bahwa satu hari terdiri atas 30 jam. Tapii.. Itu namanya tidak bersyukur, kan?
Yang mengerikan, aku belum menyelasaikan rangkaian epilog ini meski tinggal 21 hari lagi menuju gerbang kebahagiaanku!! Baiklah.. Mari kita tancap gas ke kisah berikutnya.































5. The Ominous Scorpion
(...Ada pembaca berzodiak Scorpio yang merasa terserang nggak, yah? :3 )

Dia datang di saat yang tepat.. (Faktanya, sering kali orang yang 'salah' datang di saat yang 'benar')
Terlalu tepat, bahkan..
Yakni saat aku bersiap memulai kehidupan baru di masa kuliah.
Di saat band lamaku mulai memanjat tangga persaingan di komunitas J-Indo.
Saat aku mulai bergulir melupakan Si Emo Virgo itu..

Anyway..
Dia ini orang lama dan admin di salah satu forum komunitas J-Indo.
Jauh lebih tua dariku.
Seorang musisi, bassist sebenarnya.
Seorang ekonom.
Seorang IT geek.
Seorang..
....
Psikopat.
(Lucunya, ada banyak kemiripan antara Si Scorpio dengan zodiak terakhir dalam epilog ini nantinya)..

Sama dangkal & idiotnya dengan gadis-gadis sedunia, aku juga suka menerima perhatian dari lawan jenis.
Perhatian yang berlebihan, apalagi...
Ada sedikit perbedaan, yakni aku sangat mudah spellbounded oleh orang yang (terdengar) smart.
Si Scorpion ini (tampak) demikian pintarnya dan sangat perhatian.
Demikianlah caranya merebut hatiku dan membiaskan paradigma-paradigmaku yang memang belum matang.

Dia yang pandai bicara secara bergerilya mengubahku menjadi bonekanya.
Mulai dari kegemaran, cara berpakaian, dan perilaku.
Untungnya inti jiwaku belum berhasil diubah oleh doktrin-doktrinnya. Berikut ini beberapa pelajaran berharga yang bisa kupetik dan akan selalu kuingat dari hubungan singkatku dengannya (cuma sekitar 4 bulan)..

1. Kalau saya pribadi, lebih memilih pria yang tidak pandai 'ngemeng untuk dijadikan suami.
Mengapa?Kalau kalian para gadis tidak cerdas dan waspada, mereka bisa menipumu seumur hidup.
Bayangkan, seumur hidupmu..Mau?

2. Seringnya, pria yang banyak omong (bukan ramah, tapi suka sesumbar) justru aktif 'ngemeng untuk menutupi sesuatu.
Misalnya, ketidakmampuannya akan suatu bidang...
Penampilan fisik yang kurang kharismatik...
Isi hati yang kurang bersih, dan sebagainya..

3. Saranku, pilihlah partner yang berasal dari keluarga yang cara didiknya mirip dengan caramu dibesarkan.
Dari segi ekonomi, keluarga kami tidak berbeda. Namun, gaya hiduplah yang membentuk jurang besar di antara keluargaku dengannya.
Sedikit banyak hal ini dapat memengaruhi hubungan kalian, terutama jika sudah memasuki tahap yang lebih serius.

4. Carilah calon mertua yang menghargai dan menyayangimu.
Ini penting. Sangat, sangat, sangat, penting.
Kalau sejak awal calon mertuamu tidak bisa menyukai plus mempermasalahkan model dan warna sandal yang kamu pakai, lebih baik segera hengkang dari lingkungan itu.
Trust me.

5. Berhati-hatilah dengan kekasih berzodiak Scorpio.
Saat kasmaran, mereka akan sangat sangat baik..
Tapi.. Bila kau menyakitinya (sengaja ataupun tidak).. Bersiaplah mengalami serangkaian kesialan.

6. Hai, para wanita (berlaku juga untuk pria, sih..).. Materi, meskipun sangat amat penting untuk melanjutkan kehidupan, bukanlah hal utama dalam menjalin asmara sejati.
Jika jatuh cinta pada seseorang akibat faktor materi, kau akan segera kehilangan jati diri yang sesungguhnya.
Dan, aku rasa itu bukanlah bentuk cinta yang tulus dan indah...

7. Jika anggota keluargamu tampak tidak menyukai gadis/pria yang kaubawa ke rumah, pelajari dan pahami alasannya.
Jika alasan mereka logis, percayalah pada penilaian mereka karena keluarga memiliki insting yang kuat dalam memilih jodoh.. Saya sudah mengalaminya.. Lebih. Dari. Sekali..

8. Jadi begini. Ada suatu kasus di mana kalian menjadi target balas dendam Sang Mantan.
Balas dendam itu tentu banyak modusnya. Ada modus-modus yang cupu, namun ada juga yang berbahaya dan sadis. Dalam kisah ini, aku mengalami yang jenis ke-2. Dan durasi proyek balas dendamnya lebih dari setahun. Bisa dibilang masa-masa ini adalah masa terkelam dalam hidupku yang menyisakan trauma (meski kini hanya tinggal butiran debu traumanya saja)..

Ada saat-saat di mana kalian akan merasakan teror yang dipicu oleh asmara yang tidak happy ending.
Bagaimana cara menghadapinya?
Jangan takut. Jangan pernah takut.
Dan, tidak perlu memanikkan diri.
Tenanglah. Jangan memendam masalah ini, bicarakan dengan orang terdekatmu.
Dengarkan saran mereka, kalau perlu mintalah perlindungan dari mereka.

Sekali lagi, jangan pernah takut atau bertindak seperti kucing kampung kalah berantem.
Itu hanya akan membuat Si Peneror menjadi senang karena tujuan terornya adalah membuatmu semenderita dirinya.

9. Namun, jika memungkinkan, cegahlah teror dan konflik akibat hubungan asmara yang gagal.
Jika ingin berpisah, bicarakan dengan kepala dingin dan profesional. Meskipun teorinya terdengar simple and easy, praktiknya tidaklah semudah itu.
Tapi percayalah, keputusan untuk berpisah sebaiknya diambil dengan bijak oleh masing-masing pihak.

10. Orang yang amat sangat ingin ingin ingin memilikimu biasanya tidak mencintaimu.
Teori yang aneh memang, tapi ini benar adanya. I've been there.


Photograph by Raja A. Octivano
Setting: Sentul, West Java

No comments: