Wednesday, March 3, 2010

500 Days of Summer, a review

"This is a story of boy meets girl.
But you should know up front.
This is not a love story".
























Seharusnya gw ga menonton film ini di hari istimewa ini.
Hari ini, 2 Maret 2010, adalah hari untuk memperingati 1460 hari kebersamaan gw dan partner tercinta.
Harusnya gw nonton movie yang membahagiakan saja.
Tapi, Hei! janganlah berpikiran sempit!
Mungkin gw "harus" nonton film ini pada hari istimewa ini agar mengingat kembali bahwa gw harus bersyukur akan hubungan yang bahagia ini, dan perjuangan untuk memperolehnya.




Okey, marilah mulai membahas film ini : 500 Days of Summer!
Awalnya, motif gw menonton film ini adalah karena mencari si Lucu Zooey Deschanel.
Yap, sama seperti motif gw menonton Havoc. Hanya mencari Anne Hathaway..

Tapi ternyata, 500 Days of Summer ini memang layak untuk diburu!
Di abad 21 ini udah ga terhitung berapa banyak film drama roman yang diproduksi.
Dan emang apa sih yang istimewa film drama?
Paling hanya kisah cinta yang dibalut dengan komedi..
Kalo yang kaya gitu sih hanya manusia jomblo dan kesepian yang bakalan nonton..

Tapi, bahkan orang paling berbahagia di dunia pun sebaiknya nonton 500 Days of Summer.
Film ini, apa yah sebutan yang tepat...?
Hmm..
Sangat artistik.






















Kisahnya adalah pertemuan antara Tom Hansen dengan Summer Finn.
Tom adalah pemuda yang sangat serius, sebaliknya Summer adalah cewe yang sangat tidak serius.
Tom yakin dia baru bisa bahagia saat bertemu dengan belahan jiwanya, sedangkan Summer adalah cewe yang ga mau terikat dalam hubungan serius.
Summer berprinsip demikian akibat perceraian orangtuanya saat Summer masih kecil.

Seperti sebagian besar karakter yang diperankan oleh Zooey, Summer ini cewe yang sangat "rumit" jalan pikirnya.
Sebaliknya, Tom adalah cowo yang sederhana dan berpikiran simple. Dia hanya ingin hidup bahagia dengan gadis impiannya.

Meskipun berlawanan satu sama lain, akhirnya Summer bersedia menjalani hubungan "tak serius" bersama Tom.
Awalnya mereka berbahagia seperti pada umumnya pasangan yang baru jadian.
Tapi lama-kelamaan baik SUmmer dan Tom mulai merasakan ketidakcocokan di antara mereka.
Namun, pasangan ini masih mencoba bertahan.

















Sampai pada suatu hari di suatu resto pancake.
Summer akhirnya memutuskan hubungan "tak serius" ini.
Jadilah sejak saat itu hidup Tom jadi jungkir balik....
Dan hidup teman-teman Tom juga ikutan jungkir balik, karena mereka kerepotan menghadapi Tom yang jadi setengah sinting ini.
Berbagai bantuan diusahakan, namun tetap saja Tom uring-uringan dan hobi mecahin piring tanpa sebab.


Kalau masih ingin menonton movienya sendiri, berhentilah membaca mulai baris ini.
Karena gw mau membocorkan ending dari kisah ini.

Okey, jadi pada suatu hari yang telah ditentukan oleh takdir, Tom bertemu kembali dengan Summer.
Di perjalanan menuju pesta pernikahan teman kantor mereka.
Tom sempat mengira Summer memberinya kesempatan untuk kembali pada hubungan mereka.
Oh,namun ternyata sudah ada cincin di jari manis Summer!!
























Movie ini dilengkapi dengan soundtrack yang passs bangget..
Ada Us dari Regina Spektor dan beberapa lagu The Smith..
Soalnya Si Tom & Summer doyan banget sama The Smith..





Peristiwa ini membuat hidup Tom jadi makin hancur..
Dan klimaksnya adalah saat Tom mengacau di rapat kantor tempatnya bekerja, yang berujung pada pengunduran dirinya.
Tapi sebenarnya, patah hati tak selalu merugikan.
Karena patah hatilah Tom berani mengambil tindakan cabut dari tempat kerjanya yang lama.
Dan kemudian, dia berusaha mencari kerja di tempat lain.
Yang bisa memenuhi impiannya menjadi arsitek...


Di tengah-tengah usaha mengejar tempat kerja baru, suatu hari Tom bertemu kembali dengan Summer yang telah menjadi istri orang!!
Padahal katanya Summer ga ingin terikat dalam hubungan "serius"...
Aduh, pedihnya hati ini..
Tapi ya itu tadi..
Patah hati tak selamanya membawa dampak negatif..

Tom akhirnya belajar, bahwa tindakannya yang ragu-ragu itulah yang gagal membuat Summer ogah melanjutkan hubungan.
Dan Tom bertekad akan berusaha lebih baik lain kali..
Yah, benar.
Selalu ada lain kali..

Dan beberapa jam setelah pertemuan tak terduga dengan Summer, Tom menjalani interview pekerjaan di gedung favoritnya (kan dia arsitek, jadi yang menjadi favoritnya pasti ga jauh-jauh dari bangunan)
Nah, ruang tunggu Angelus Plaza inilah Tom bertemu dengan gadis setelah Summer..
Yup! After Summer, there will be an Autumn!

(ga boong, nama cewe cantik yang bakal diajak kencan oleh Tom adalah Autumn..)
Nah, meskipun tak berjodoh dengan Summer, apakah Tom berjodoh dengan Autumn??
Yang jelas kisah antara Tom & Summer ga happy ending..
Tapi, suatu happy ending 'kan bisa terjadi dalam berbagai cara dan dari berbagai paradigma..



Oh,ya di awal tadi gw bilang bahwa film ini sangatlah artistik.
Dan juga banyak terdapat humor-humor kreatif..
Seperti misalnya ;
1. Ada scene yang menyandingkan adegan dalam harapan Tom dengan adegan dalam realita. Dan ini sangat kocak, tapi lama-lama bikin sedih. Hux.

2. Ada juga scene saat Tom lagi nonton di bioskop favoritnya dan Summer.
Tapi, kali ini Tom nonton sendirian karena udah putus dari Summer.
Nah, pas Tom lagi sedih-sedihnya, tiba-tiba tokoh di film bioskop berubah jadi mukanya dia sendiri dan ada Summer juga..

3. Sejak awal mulai film, ada narasi dengan suara berat oom-oom.
Yang kontras banget dengan suatu film drama romantis. Hahah..
Tapi justru itulah yang bikin geli..

4. Di awal film, ada tulisan begini :

Author's Note :
"The following is a work of fiction.
Any resemblance to persons living or dead is purely coincidental.


Especially you Jenny Beckman.




Bitch."


Hahahah..Dodol banget deh..


No comments: