Saturday, April 11, 2009

Story of Diary

Entah siapa yang mengajari, dari mulai bisa nulis gw udah cinta bikin diary.
Tapi kini, karena faktor teknologi yang makin canggih, jati diri yang tadinya dituangkan dalam diary kini berpindah tempat menjadi di dunia monitor maya.
Khususnya di blog.
Memang, nini-nini ompong juga tau bahwa di buku harian elektronik ini kita bisa dengan canggihnya menambahkan media apapun yang kita inginkan (kaya foto, music player, video, etc..bahkan iklan).

Namun..
Menurut gw pribadi, tetap saja blog tak bisa secara total menggantikan fungsi diary. Karena (sekali lagi menurut hemat gw), isi blog adalah 90% curahan otak, 10% curahan hati. Sedangkan di diary, isinya 95% curahan hati dan 5% curahan otak.

Tidak semua isi hati bisa ditulis di dalam blog, bukan?
Hanya sebagian kecil orang sanggup menuangkan sisi terkelam dirinya dalam blog yang notabene akan dibaca seluruh orang bernyawa di pelosok dunia (tapi siapa tau yang ga bernyawa juga ikut baca..hiiih). Dan bahkan gw yang ga tahu malu ini pun ga sanggup menuliskan kekelaman isi hati gw yang paling gelap.
Atau isi hati yang paling culun dan menyedihkan.
Jarang banget siy, gw nemuin blog yang isinya njelek2in diri sendiri seperti ;
"Aduuh… Kenapa ya gw kecil, item, jelek, oon, idup pulak…? Hux.."..

Tapi di diary, apapun bisa dituliskan.
Termasuk rencana pembunuhan musuh yang paling dibenci.
Asal jangan lupa menambahkan kunci kombinasi di sampul buku tersebut.

Ada satu syarat yang harus terus diingat dalam mengisi diary.
Yaitu kejujuran akan jati diri kita yang sebenernya.
Dalam blog, kita bisa BERPURA-PURA menjadi orang yang sempurna dan membohongi diri kita sendiri (entah demi apa..prestise, maybe).
Tapi, kebohongan adalah hal yang haram dalam diary.

Pernah suatu periode dimana gw khilaf..
Emang dasar oon, gw memalsukan jati diri gw dalam diary. Kenapa? Karena pasangan gw waktu itu punya hobi ngebaca diary orang (hobi macam apa pula itu..?).
Karena itulah, gw menjadi "seseorang" yang sebaik mungkin di dalam diary itu.
Setelah periode tersebut berlalu, gw jijay banget kalo baca tuh diary laknat.
Karena menemukan sejuta kepalsuan di sana. Jadinya malah baca "sesuatu" yang mirip novel kacangan.
Hiiih..
Jadinya, gw lempar itu diary ke tong sampah..

Ada beberapa quotes menarik yang berbicara mengenai diary.
Contohnya adalah sebagai berikut.
"Buku harian Anda adalah tempat di mana sudut pandang Anda di dunia memiliki arti".
By : Mary Pipher, penulis & psikolog.

"Saya tertawa ketika membaca lagi buku harian ini. Buku harian ini penuh dengan kontradiksi, dan orang akan berpikir saya dulu adalah seorang wanita yang tidak bahagia. Namun, apakah ada wanita lain yang lebih bahagia daripada saya?"
By : Sophie Tolstoy, penulis (1884 - 1916).

"Begitu banyak hal bergolak dalam diriku. Karena itulah pada akhirnya aku selalu kembali pada buku harianku. Di situlah aku memulai dan aku menyelesaikan".
By : Anne Frank, penulis buku harian (1929 - 1945).


Btw, gw udah baca buku hariannya Anne Frank.
Dan memang, sisi kelam dirinya cukup terekspos di sana. Dan dibaca oleh puluhan ribu orang di dunia. Tapi itu pengecualian. Karena diary Anne Frank bisa dianggap sebagai peninggalan sejarah..


Tapi, siapa tahu buku harian Anda bakal menjadi peninggalan sejarah yang berharga suatu hari nanti?
PS : Simpan dan baca sekali-kali diary Anda yang sudah lama. Anda akan takjub saat menyadari betapa banyaknya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada diri Anda.

Sumber penulisan :
Dee, C. 2004. The Girl's Book of Wisdom. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.

1 comment:

dito kurosaki said...

like this..
blog and diary same but different..
diary more private, free express feeling.. and we can write everything in our heart and our brain without thingking for long time..:)
sorry iam bad in english..