Saturday, April 11, 2009

Tips Bagi Korban Plagiarisme

Derasnya arus globalisasi di dunia ini sayangnya tidak dibarengi dengan peningkatan level edukasi dan moral bangsa. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia kita yang tercinta ini. Semakin canggih peralatan elektronik yang bisa diciptakan manusia, semakin cepat informasi menyebar, sehingga bibit-bibit kreativitas semakin mudah tumbuh dan berkembang.

Kembali lagi ke kalimat barusan. Semakin cepat informasi menyebar, sehingga semakin bibit-bibit kreativitas semakin mudah tumbuh dan berkembang, dan sialnya semakin cepat pula makhluk-makhluk tak bermoral (yang mengaku sama-sama manusia) menyambar ide brilian orang lain dan mengakui bahwa ide tersebut adalah miliknya.

Lebih parahnya lagi, seringkali yang digondol bukan hanya sekedar "ide mentah", melainkan hasil karya utuh yang sudah jadi. Hal ini tentu meresahkan bagi manusia-manusia kreatif yang bermoral tinggi. Belum tentu meresahkan manusia kreatif yang tak bermoral, pasti.

Sebagai insan yang sering menjadi saksi bisu bentuk-bentuk plagiarisme dan sering menjadi korban plagiarisme, gw seringkali mencoba menelaah motivasi orang bejad untuk memplagiat hasil karya orang lain. Hasil pengkajian itu gw ringkas di sini.

Okey, beberapa alasan orang bejad memplagiat, yaitu :
1. Sebenernya dia kreatif, tapi sialnya tuw orang kepepet deadline.
2. Dia emang dari lahir ga kreatif, tapi salah menduduki jabatan yang ternyata butuh ide kreatif superbanyak. Yo wes lah, nyontek wae…
3. Emang ada "gen plagiat" di dalam kromosom orang bejad tersebut. Jadi dia hanya bisa bahagia kalo udah ngeplagiatin orang.
4. Dia [dengan ultratololnya] ga tau bahwa nyontek itu DILARANG. Menurut dia, sah-sah aja tuh ngambil hasil karya orang…Ck,ck,ck,ck..orang kaya begini ini yang harus digergaji listrik.
5. Motif terakhir, yang paling unik menurut gw. Ada orang bejad yang ngeplagiatin karya orang lain karena dia cintaaaa setengah mate ama orang yang dicontek itu. Alias si orang bejad ngefans mampuz ama orang yang diplagiatin.


Menurut gw (ditinjau dari bidang musik aja deh..hanya itu yang gw tau soalnya), motif yang paling umum adalah motif paling akhir. Contohnya, band apa tuh..d Massiv yah..?
Hahahah..Itu sih parah banget ngejiplaknya. Atau J-rocks yang jaman dulu pas baru muncul.
Ckckckckck…

Kalo di bidang sinetron mah ga usah dibahas lagi. Emang isinya cuma hasil plagiarisme doank koq. Udah gitu, pemirsa tercinta malah demen pulak dicekokin hasil plagiarisme. Ga mengherankan jika bagi orang Indonesia, nyontek itu wajar.

Beberapa korban plagiarism bisa menuntut, terutama bagi yang hak ciptanya sudah terdaftar.
Tapi, masih banyak korban yang hanya bisa mengelus-elus dada melihat hasil karyanya digondol orang [tanpa mencantumkan nama si pembuat asli, pulak].
Sebagai salah satu insan yang mengerti pedihnya diplagiatin, gw mencoba untuk bersabar.
Kenapa akhirnya gw memilih untuk bersabar??
Karena gw udah mencoba untuk menyindir secara TERSURAT (bukan tersirat) tuw orang bejad plagiat.. EH..sumpe, dya ga tobad-tobad juga. Malah makin parah ngeplagiatinnya.
Ckckckck..(again)

Tapi, jika dilihat dari sudut pandang polos positif, ada beberapa tips bagi korban plagiarisme yang ga bisa berbuat apa-apa untuk menuntut ke pengadilan, yaitu :

1. Kembali ke alasan orang ngeplagiatin nomer terakhir di atas.
Sabar boss, orang yang ngeplagiatin loe pasti memuja loe setengah mate.
Jangan-jangan loe itu bagaikan berhala bagi dya. Ohohoh..
Egh, jadi berhala dosa ga yah? Kan yang dosa "memuja" berhala, bukan "menjadi" berhala. Berarti si orang plagiat yang dosa. Ohohoho..

2. Berarti karya loe bagus banget, cuy. Ampe bisa dicontek orang begitu..Berbangga hatilah..

3. Apabila karya loe "dicuri" secara berkesinambungan, berarti ada kemungkinan tuw tukang embat memerhatikan semua karya yang loe buat, semua buku yang loe baca, semua film yang loe tonton, dan sebagainya..
Senangnya ada yang begitu mengidolakan kita..Hahahah..Belom jadi seleb, udah ada yang nge-stalker-in..Ohohoho..

4. Jika loe merasa akan menjadi sinting karena karya loe diembat orang sinting, bersabarlah.
Jangan jadi sinting juga. Ntar malah loe yang ikutan jadi plagiator.

Begini, kalo loe berpikir dengan kepala dingin dan hati yang lembap, loe akan menyadari bahwa kesialan ini [diplagiatin] adalah cambukan agar loe trus mengeluarkan potensi diri yang masih terkubur di dalam diri loe. Okey? Jadi, mentang-mentang stress karena diplagiatin, jangan sampe loe bunuh diri. Atau membunuh kreativitas loe. JANGAN.

5. Justru inilah saatnya loe unjuk GIGI.
Kalo karya loe digondol 1 biji, bikin lagi 1000 biji yang baru. Byar mampus tuh plagiator, bingung mau nyuri yang mana. Buktikan bahwa semakin diplagiatin, loe justru semakin bahagia dan kreativitas loe bakal terus tumbuh, dan tumbuuuuuuuuuuuuhhhhhhhh teruuss tanpa batasan.

6. Ingatlah bahwa perbuatan jahat sekecil apapun pasti akan dibalas oleh "Pihak Berwajib di Langit Ke-7".
Btw, gw pengen mengungkap sedikit kenyataan...
Setiap orang yang bikin gw sakit hati, pasti ga lama akan memperoleh kesialan.
Itu merupakan bukti bahwa Tuhan itu ada, kan??

7. Trus, inilah saatnya memohon [hal yang positif] kepada Tuhan.
Karena, doa orang teraniaya Insyaallah akan dikabulkan.
Mungkin kalo loe minta kepada Tuhan agar si plagiator ketabrak kereta belom tentu bakal dikabulkan.
Tapi mungkin kakinya bakal kelindes kereta ato kelindes kuda delman..
Yah pokonya begitulah. Usahakan selalu minta hal positif saja.
Misalnya, "Ya Tuhan, semoga setiap kali buah pikiranku dicuri orang, akan segera muncul ide lain yang jauh lebih brilian."
Amien.

No comments: