Thursday, February 26, 2009

Ultimate Vampyre & Lycan Movie

MMmm..Apa yang kalian cari dari sebuah film vampyre?
Kalo gw pribadi, yang paling penting adalah action, disusul dengan alur cerita yang menarik, baru kemudian makna or pesan moral di balik film tersebut..
(tentu berbeda cara penilaian terhadap film thriller, drama, komedi, ato yang lainnya).

Nah, dengan urutan prioritas demikianlah, makanya tetralogi Bella & Edward ga bakal memuaskan dahaga gw..Jadi dengan sangat berat hati, Twilight ga masuk dalam list film Vampyre & Lycan yang nampol versi gw.

Oh,ya..sebelum membahas yang nampol, gw akan membahas moyangnya film vampyre, yaitu Dracula-nya opa Bram Stoker.
Berhubung gw nonton filmnya ampe 3x pas masih SD dan pas kuliah baru gw baca novelnya, gw akan bilang 30x jauh lebih bagus filmnya daripada novelnya.
Sekali lagi, ini versi gw loh..no offense, nyah buat fansnya Bram Stoker.

Kenapa?
Karena menurut gw, novelnya terlalu mengumbar sopan santun versi orang zaman dahulu. Sumpe, jadinya kengerian yang harusnya menjadi senjata utama novel ini tertutup oleh basa-basi ga penting ala zaman baheula. Hal ini membuat pembaca berjiwa muda cepet ngantuk..Sangat disayangkan. Bahkan di novel ini, adegan memenggal kepala entah kenapa menjadi sangat lumrah dan dilakukan dengan lapang dada.























Sedangkan filmnya sendiri sangat indah, penuh adegan slow motion dengan alur campuran, serta dipenuhi oleh backsound yang sangat sangat dramatis. Juga film itu sangat memperhatikan fashion di zaman tersebut..
Walopun ada juga yang sangat disayangkan, yaitu outfit dan model rambut opa Dracula-nya koq kaya Miki Mos gitu yah? Jadi ga sangar…



Kemudian, bergeser ke abad berikutnya..
Ada trilogi yang sempat beken dengan judul Blade.
Setelah nonton ketiganya, dari segi action yang paling nampol adalah Blade 3nity (ya iyalah, teknologi makin canggih).

Sedangkan Blade 1 & 2 lebih unggul dari segi makna dan alur cerita.
Satu lagi keistimewaan trilogi Blade, yaitu sepanjang film berjalan soundtrack-nya pasti nampol. Oh,ya Blade juga memiliki kelebihan lain, yaitu banyak sekali adegan potong anu, tembak ini, tusuk itu, dan segala hal yang bisa menyebabkan darah segar muncrat.






















Sebenarnya, motif cerita Blade mirip ama Underworld, yaitu tentang seorang insan hybrid yang mengalami dilemma karena berada di antara dua ras yang berbeda. Cuma, kalo si Wesley Snipes adalah campuran dengan manusia, sedangkan tokoh Michael adalah campuran vampyre dan lycan. Dan ada satu lagi bedanya, yaitu Michael (cukup) berhasil dengan kisah cintanya, sedangkan oom Snipes patah hati selalu.























Film berikutnya yang nampol juga sudah sedikit dibahas di atas..
Yapp! Trilogi lagi, kali ini dengan judul Underworld.
Film ini sukses membuat gw jatuh hati ama Kate Beckinsale, walopun sempat ilfil ngeliat si mbak di Van Hellsing (film ini ga ada dalam list film vampire nampol versi gw, karena menurut gw alur ceritanya agak gimaanaah gitu..).
Masa iya matinya cuman gara-gara diterjang monster doank..?























Kenapa Underworld keren?
Nah itu tadi, film ini memuaskan dahaga gw akan action yang penuh senjata dan penuh muncratan darah.
Selain itu, kota yang dijadikan setting film juga sangat-sangat creepy namun indah. Keistimewaan berikutnya, alur cerita di film ini maju-mundur, sehingga cukuplah untuk mengasah pemikiran kita yang memang jarang berpikir karena lahir & hidup di negeri yang kaya SDA ini.























Film ini juga penuh dengan sejarah dan legenda, yang berhasil membuat air liur gw mengalir dan otak ge menjadi tak sabar untuk menganalisa hubungan antara para tokoh di film ini, contohnya hubungan antara Marcus, Victor, dan Amelia dan mengapa mereka bisa jadi moyangnya vampyre?

Selain itu, love story di film ini relatif berat (& xxxx), terutama jika dibandingkan dengan love story-nya Bella & Edward. Yah, kadang-kadang kita perlu sadar..Cinta itu lebih banyak susahnya daripada senang-senangnya, lebih banyak sedihnya daripada hura-huranya.

Di antara seabrek keistimewaan itu, ada beberapa kelemahan Underworld. Entah kenapa, koq semakin ke sini filmnya berasa “maksa”..
kerasa di Underworld II, di sana Marcus terkiat konyol dengan hanya memakai sarung dan sayap yang sungguh gede. Penampilan ‘uyut Marcus ini entah mengapa mengingatkan gw akan penampilan ‘mahkluk’ di Jeepers Creepers yang lucu.

Demikian juga di Underworld III, kenapa karakter Sonja dibuat sedemikian mirip dengan Selene? Seharusnya muka aja yang mirip juga cukup..Karena kalo mirip banget sifatnya gitu (sama-sama Death Dealer pula), kan jadi ga seru ceritanya, selain itu penonton jadi berasumsi bahwa si penulis script pengen supaya penonton berpikir bahwa Selene itu reinkarnasinya Sonja.
Kenapa ga dibikin si Sonja-nya lebih kalem dan feminin dikit ala putri beneran? Kan orang lebih penasaran gimana caranya menentang Victor dengan sifat seperti itu..
Ditinjau dari segi OST, menurut gw pribadi Underworld blom bisa melampaui trilogi Blade.



Okey, cukuplah film nampol dengan pemeran utama vampyre.
Sekarang beralih dengan legenda Lycan yang selalu-selalu di-stereotipe-kan sebagai mahkluk yang ga berakal dan hanya mengandalkan kekuatan, seperti halnya predator (bukan yang lawannya alien loh).

Dah pernah nonton Blood & Chocolate? Gw Cuma nonton di DVD & di HBO.
Tokoh utama di film ini adalah cewe muda dari ras Lycan yang keduaorangtuanya berusaha menjadi ‘manusia’ dan melupakan sisi Lycannya, tapi ternyata malah dibunuh ama manusia ‘beneran’.

Sebenernya, action di film ini kurang nampol atau mungkin tujuan utamanya memang bukan action. Tapi kenapa film ini gw masukkan ke kategori “ultimate”?
Karena film ini beserta sutradara, penulis scenario, maupun aktor & aktrisnya mampu menampilkan sisi lain dari kehidupan ras Lycan (di masa modern enttunya).






















Di film ini juga menonjolkan ‘forbidden love’, kali ini antara cowo manusia biasa dengan cewe ras Lycan. Film ini relatif tenang, ga dar-der-dor, meskipun muncratan darah masih cukup mendominasi. Menurut gw, ketenangan yang dipertahankan di film ini adalah untuk menonjolkan “perang batin” si cewe Lycan yang berusaha berhenti makanin orang.
Dan di film ini juga banyak memuat legenda-legenda Lycan yang jarang ditampilkan di film vampyre.

Blood & Chocolate ini mengubah pikiran gw dan sebagian besar orang yang udah nonton Underworld sebelumnya. Di Underworld, ditampilkan selalu dan selalu, Lycan jebod maupun Lycan modern selalu tinggal di tempatnya kecoa suka tinggal, dan berkesan kumuh.
Ternyata, Lycan juga bisa tajir.
Contohnya di Blood & Chocolate yang ketua klannya adalah mafia senjata dan juga memiliki sejumlah pabrik di Hongaria. Not bad, huh?

No comments: