Sunday, September 6, 2009

The Gargoyle, a review






















Cinta merupakan tema yang paling umum diangkat dalam berbagai karya seni & sastra.
Menurut gw [yang mungkin sudah menjalani “cinta”..hihihi], cinta itu simple & clean.

Tapi, Andrew Davidson berpendapat lain. Mr. Davidson menganggap perlu menggambarkan cinta dengan pola yang begitu rumit dan ribet dalam novelnya, The Gargoyle.

Jika diresapi perlahan-lahan, dapat dikatakan bahwa Mr. Davidson hanya ingin menjelaskan seperti apa cinta sejati itu. Namun dalam The Gargoyle, cinta sejati bukan berwarna pink atau merah mawar. Melainkan hitam, kelam, berbau busuk, dan berdarah..

Ceritanya adalah tentang perjalanan hidup seorang porn star cowo [Yang anonim. Sungguh, disaat novelis laen pusing 8 keliling mikirin nama tokoh utama, Mr. Davidson dengan santai memutuskan Sang Tokoh Utama tak perlu diberi nama].

Si porn star ini atheis, sinis, ga kenal orangtuanya, kecanduan narkoba, ga mengenal cinta dan hanya hidup untuk uang..
Tapi tiba-tiba pada suatu malam di masa kejayaannya, Sang Porn Star mengalami kecelakaan mobil parah. Dan menyebabkan seluruh tubuhnya hangus terbakar, persis Makoto Shishio di Rurouni Kenshin. Parahnya lagi, “anu”-nya Si Porn Star juga terbakar habis..
Ckckckckck...

Dalam kondisi seperti itu, Si Porn Star memilih untuk bunuh diri dengan berbagai metode.
Sepanjang waktu di rumah sakit dihabiskannya untuk memikirkan metode bunuh diri paling mutakhir..Hingga akhirnya dia bertemu Marianne Engel..

Marianne Engel juga bukanlah manusia normal..Oleh seorang psikiater bernama Gregor Hnatiuk, Marianne Engel diduga mengalami skizofrenia & manic-depressive. Pada awalnya, Si Porn Star juga mengabaikan si gila Marianne Engel..

Namun, cinta sang biarawati [di kehidupan sebelumnya] Marianne Engel berhasil membuka hati Si Porn Star dan menjadikannya manusia yang lebih baik..
Inti ceritanya sih itu...

Tapi...di novel ini kalian akan menemukan hal-hal aneh bin menjijikkan [bahkan bagi gw yang sudah eneg dengan ilmu kedokteran]..

Misalnya ;
1. Banyak adegan operasi ini dan operasi itu yang digambarkan dengan menjijikkan. Membuat ini buku benar-benar pilihan salah untuk dibaca sambil makan..
2. Lumayan banyak adegan sadis [di kehidupan sebelum reinkarnasi-nya si Porn Star]..
3. Buku ini sarat pengaruh dari Dante, terutama tentang bagian Inferno-nya yang deskripsinya agak-agak menjijikkan..
4. Di bagian akhir novel, ada kisah mengenai perjalanan si Porn Star ke neraka..[yang juga agak menjijikkan]. Namun sebenarnya bagi umat Muslim hal ini ga begitu membuat ternganga. Karena kita juga tau tentang Muhammad SAW yang pergi jalan-jalan ke neraka waktu Isra Mi’raj naik Bouraq.
Bedanya, si Porn Star berwisata ke neraka karena mengalami delusi akibat sakaw morfin..
Ckckckck...















Mr. Andrew Davidson si pengarang The Gargoyle


Lucunya, di novel ini banyaaaaaaaaaaaaaaaakkk banget bahasan tentang makanan mancanegara..Jadi ngiler kalo dibaca sambil puasa..hihihi..

Oh,iya. Meskipun ceritanya ribet ruwet rumit dan menjijikkan, gaya bicara si Porn Star yang sarkastik dan sinis entah kenapa justru menimbulkan kesan lucu..

Nah, kenapa judul novel ini adalah The Gargoyle?
Gw juga belum sepenuhnya yakin..Sampe sekarang kemungkinannya adalah :

1. Marianne Engel di zaman sekarang adalah pematung gargoyle batu dalam berbagai rupa.
2. Si Porn Star terbakar seluruh tubuhnya.
Nah, pasti jadi item semua kan tuh..Kondisi ini menjadikan Si Porn Star mirip gargoyle..
Marianne Engel mencintai gargoyle, dan dia juga mencintai Si Porn Star yang mirip gargoyle..
3. Aduh..hmm...gw sempet berpikir jangan-jangan si Porn Star itu adalah salah satu gargoyle. Tapi kayanya ga mungkin, d..



















Gargoyle by unkraut
Btw, ini yang disebut sebagai gargoyle..
Tapi versi gagahnya..Biasanya siy gargoyle itu buntet..
Dan suka nempel-nempel di gedung-gedung megah seperti gereja, museum atau universitas.

No comments: