Sunday, September 13, 2009

Bride & Mom-to-Be

Peristiwa apakah yang paling penting & menghebohkan dalam kehidupan seorang cewe?
Yap, betul! Jawabannya adalah pernikahan & kehamilan [tentu beserta proses melahirkannya]..

Laura Wolf dengan cerdasnya mengambil kedua kejadian heboh itu untuk diabadikan dalam novelnya yang berjudul Diary of A Mad Bride & sekuelnya : Diary of a Mad Mom-To-Be.
























Buku pertama bercerita tentang Amy Thomas, wanita karier yang menginjak usia 30-an & mengusung gerakan Anti-Nikah..Tapi idealismenya itu rontok seketika saat Amy menyaksikan sahabatnya, Mandy, menikah dengan cowo yang ultra-memuakkan, Jon.

Ternyata keputusannya untuk menikah berbuah busuk..
Ngg..Maksudnya, lebih banyak konsekuensi ga enaknya dibandingkan yang enak.
Misalnya, dia harus meyakinkan keluarganya bahwa dia serius untuk menikah.
Karena kan tadinya Amy Thomas adalah “wanita karier Anti-Nikah”.

Selain itu, setelah membeli buku Beautiful Bride [buku pedoman buat cewe-cewe yang mau menikah] Amy justru stress bukan kepalang.
Ternyata banyak banget yang harus disiapin untuk upacara pernikahan & resepsinya!


Parahnya lagi, kedua orangtuanya tinggal di luar kota & adiknya ga bisa diharapkan untuk membantu!
Hanya ada Anita & Mandy, yang akhirnya menjadi SANGAT MUAK dengan histeria Amy terhadap pernikahannya.

Makin parah saat Amy hanya mendapatkan masing-masing 5000 dolar dari keluarganya dan keluarga tunangannya ! [untuk pesta pernikahan jumlah itu sangat sedikit]..

Amy makin sinting setelah memergoki pendetanya, yang merupakan pendeta keluarga Stephen [cowonya], pipis sembarangan di pinggir jalan!!

Selain itu, akibat stress menumpuk mengurusi karier & pesta pernikahan yang kelabu, Amy jadi gampang marah & cemburuan terhadap teman kerja Stephen..Yang akhirnya sempat meretakkan hubungan Amy & Stephen..

Ditambah lagi, beberapa minggu sebelum upacara pernikahannya, Nicole [Adenya Amy, si ibu rumah tangga sempurna] tiba-tiba bercerai dengan suaminya DAN memacari cowo yang lebih muda.

Makin parahnya lagi, neneknya Amy yang sinting ingin menyabotase pesta pernikahan Amy. Motifnya : tidak ingin perhatian semua orang pindah ke Amy yang akan menikah..

Ckckckckck..Bagaimana mungkin masa-masa terindah dalam hidup seorang cewe berubah menjadi mimpi buruk seperti ini...Hhhh...























Buku kedua berjudul Diary of a Mad Mom-To-Be.
Di buku ini, Amy & Stephen telah mengarungi kehidupan rumah tangga selama 2 tahun. Dan tiba-tiba Amy ingin punya bayi..Dan Stephen sangat tidak setuju dengan usulan itu, karena menurutnya mereka masih terlalu muda & sibuk untuk bisa mengayomi seorang bayi.

Saking ga setujunya, Stephen yang logis & rasional, tiba-tiba berubah menjadi aneh. Tiba-tiba beli Harley, dan tengah malam Amy menemukan Stephen menonton TV bergelung di sofa, sambil makan es krim, sambil nangis [anjrit, parah banget..Segitu beratnyakah jadi seorang Daddy??]..
Meskipun demikian, akhirnya Stephen setuju dan Amy berhasil hamil. Setelah melakukan “prses pembuatan” di tempat yang ga banget. Yap..di WC umum sebuah resort saat acara kumpul-keluarga pegawai kantor Stephen. Hohoho..

Setelah berhasil hamil, perjuangan Amy makin berat. Karena ternyata banyak hal-hal merugikan tentang kehamilan yang tidak pernah diberitahukan kepadanya [baik dari buku atau diberitahu ibunya]. Beberapa hal yang tidak diberitahu secara detail itu antara lain ;

1. Dilarang makan sushi selama hamil, kafein juga ga boleh.
[gawat, gawat, gawat, gawaaaaaaaaatt!!]
2. Morning sickness itu berlangsung 24 jam, bukan hanya di morning hari saja.
3. Masa kehamilan itu 10 bulan [40 minggu], bukan 9 bulan.
4. Dilarang minum aspirin [dan sejuta obat lainnya].
5. Hidung anjing [maksudnya, hidung kita selama hamil menjadi sangat tajam..]
6. “Bersinar-sinar” = keringetan. Kan sering tuh orang-orang bilang bahwa ibu hamil tampak berkilauan, nah itu karena banyak peluh yang diproduksi dari kelenjar keringat ibu hamil.
7. Banyak gas dalam perut.
8. Panas lambung.
9. Sembelit [Aduh! Gw paling benci sembelit!]
10. Linglung & ceroboh.
11. Sering dipegang-pegang orang [terutama perutnya..]
12. Beser.
13. Varises.
14. Susah napas, susah tidur [karena si baby tumbuh besar & menggencet paru-paru mommy-nya].
15. Ga boleh berendam air panas [aaaaaaaaaaakkkkkkkhhhhhhhhh~~...]
16. “Hari perkiraan kelahiran” itu ga ada, hanya kiasan aja..
17. YANG PALING PENTING : Hasil akhirnya sepadan.


Well, ternyata hamil itu juga ga enak-enak amat. Untungnya, proses kelahiran Amy berlangsung sangat lancar & cepat..[mungkin karena Amy berlatih yoga selama hamil]..

Kedua buku karya Laura Wolf ini sangat-sangat lucu.
Banyak kejadian-kejadian aneh yang menimpa Amy saat menghadapi 2 peristiwa terheboh dalam hidupnya ini. Termasuk secara tak sengaja menguping Stephen yang sedang bergosip : “pantat Amy seperti menggelembung saat hamil” dengan teman kerjanya di telepon.


End Note :
Membaca buku ini memberikan wacana & pertimbangan yang sangat bermanfaat bagi [terutama] cewe yang akan menikah atau ingin memiliki anak. Termasuk gw!!
Beberapa orang seperti nyokap-bokap, dosen dan teman-teman menganggap gw sudah layak untuk menikah [Benar-benar sinting..Ada dosen gw yang selalu nanya tiap kali ketemu : “Gimana, kapan nikahnya? Yahh..Minimal kamu bertunangan aja dulu lah..”].
Gw sih sepenuh hati senang-senang aja mendengar pendapat mereka..

Alasan yokap-bokap ingin gw segera menikah yaitu, terutama untuk mencegah hal-hal yang MEREKA tidak inginkan terjadi.
Tapi ya ampuuun...Alasan kaya apa ituuh??
Kaya gw bakal melakukan hal yang bodoh banget aja..?? Ckckckck..

Bagi gw, satu-satunya alasan untuk menikah adalah karena sudah siap lahir & bathin.
Secara lahiriah gw belum siap. Belum siap untuk bersih-bersih rumah, mengatur keuangan, memilih pembokat, masak [atau membantu pembokat masak. Ini sebenernya yang mana yang “pembantu” seh?], bikinin sarapan, etc...

Secara batiniah apalagi.
Egosentrisisme [?] masa muda gw belom bakal hilang dalam waktu dekat ini.
Menurut Amy Thomas, dalam pernikahan itu yang paling penting adalah kompromi, kompromi, kompromi, kompromi, kompromi.
Gw belum siap untuk bisa berkompromi seandainya suami gw ternyata ngoroknya ngalahin Godzilla, atau kalo ternyata dia lebih jago masak & bersih-bersih daripada gw.. GIMANA COBA?

Tambah lagi, menurut gw untuk menjadi orangtua dibutuhkan kewarasan level tuinggiii... DAN sekarang gw sering melihat ibu & bapak yang ga waras, sehingga anaknya jadi kaya Ryan si Homo..
Masalahnya, kewarasan gw hingga kini belum menampakkan batang hidungnya.
Dan sampe sekarang gw belom berniat melepaskan kesintingan gw.
Sampe detik ini, gw masih senang menjadi orang sinting..

Oh,ya..Dan jika gen dari calon ayahnya bersifat dominan, sepertinya anak gw bakal nuaakkaaalll banggett..Jadi kemungkinannya adalah gw yang menjadi gila dalam perjuangan membesarkan anak..hahahhah..Piis, Pre-Daddy!

Jadi, ayah, ibu, mami Risa, mami Eva, dan semua teman-teman tercinta..Aku belum akan membangun rumah tangga dalam waktu dekat..
[tapi tetap saja, aku hanya berencana & Tuhan yang menentukan akhirnya].

No comments: