Thursday, May 17, 2012

Murmurs of The Day

Ini hanya pengalaman pribadi..
Ditambah dengan memperhatikan pengalaman-pengalaman orang lain..
Jadi saya peringatkan, ini bukanlah penghakiman atas perasaan orang lain..
Ini hanya pemikiran saya saja..
Yang terkadang hanya dapat dimengerti oleh saya seorang..
Karena itulah postingan dengan tema seperti ini saya sebut "murmurs"..


Saya mendapati betapa egoisnya makhluk yang disebut sebagai "manusia"..
Saking egoisnya..
Mereka bahkan meneteskan air mata untuk mengasihani dirinya sendiri saat orang yang disayanginya tiada.
....


Saya juga begitu, sih..
Tetapi mungkin Anda juga seperti saya.
Coba diingat-ingat lagi.
.....


Di pusara orang yang kita cintai, tentu akan dianggap wajar jika kita meneteskan air mata, dengan berbagai level kehisterisan.
Tetapi coba lihat ke dalam hati Anda (saya sudah)..
Apakah alasan yang sebenarnya hingga Anda menangis?
......
Mungkinkah..
Meratapi betapa malangnya sanak saudara yang sudah meninggal?
Memikirkan betapa menderitanya beliau sebelum meninggal?
Memikirkan bagaimana nanti dia menjalani hari-hari di liang kubur?
Melamunkan impian Si Jenazah yang belum tercapai?

Saya berani jamin, hanya sedikit sekali orang yang menangis karena memikirkan hal-hal di atas.
Dan sebagian besar dari segelintir orang tersebut adalah orang tua yang ditinggal mati anaknya..

Tetapi, coba lihat kita yang ditinggal mati sahabat, teman, ayah, ibu, saudara, kekasih, suami, istri, atau bahkan hewan peliharaan kesayangan.
Saya jamin yang menjadi alasan utama tangisan Anda adalah diri sendiri.
Mari kita lihat contohnya...
Saat sahabat kesayangan saya meninggal, inilah yang ada di pikiran saya.
1. Mengapa ia tega meninggalkan saya sendiri di dunia ini?
2. Bagaimana saya harus menjalani hidup tanpanya? Saya takut berjalan sendirian di dunia ini.
3. Saya menyesal tidak menghujaninya dengan lebih banyak cinta semasa hidupnya
4. Tidak peduli betapa parah sakitnya, saya ingin dia sembuh dan hidup terus.
5. Saya tidak ingin dia pergi ke tempat yang katanya "tenang di sisi Tuhan" itu.
6. Saya hanya ingin dia ada di sini, di tempat yang seharusnya. Yaitu di sisi saya.
7. Masih banyak hal-hal yang saya rencanakan bersamanya untuk masa depan..

Lihat, benar bukan?
Setiap air mata yang saya teteskan itu mengandung keegoisan yang super.
Setiap tangisan yang muncul dari hari ke hari bersumber dari hati nurani yang sempit.

Selain saya ini, ada juga beberapa orang yang kadar egoisnya sama.
Yang menangis di pusara dengan alasan yang sama seperti saya.
Yang berjalan di dunia dengan hati yang mini, seperti hati saya.
Bahkan saya masih menangis dengan egoisnya hampir setiap saya mengenang sahabat saya itu.

Tetapi, saya pernah sekali menemukan orang yang tidak demikian.
Saat ibundanya tiada, dia memang menangis.
Seperti sewajarnya anak yang kehilangan ibu.
Namun, tangisannya singkat dan padat.
Meskipun jika sebenarnya dia ingin histeris, dia tidak menunjukkannya.
Yang saya lihat, dia dengan hatinya yang ultrabesar yakin bahwa ibundanya sudah damai dan lebih bahagia di sana (di manapun yang dia yakini)..
Saya tidak habis pikir, bagaimana orang ini begitu mudah berbesar hati dan bersabar saat kehilangan ibunya?
Malah saya yang menangis dengan heboh (dengan 7 alasan yang sama) saat berziarah ke makam ibundanya.


Sungguh, saya iri sekali dengan nuraninya yang luar biasa itu.
Mungkin memang kita harus mengurangi sedikit kadar egoisme di dalam sanubari.
Dan memompa hati kita (terutama saya) yang mini itu dengan simpati dan empati..
............


Oh, ngomong-ngomong..
Orang yang memiliki hati besar itu adalah pacar saya..

2 comments:

Anonymous said...

firstly, turut mendoakan ibunda Mirza dalam perjalanan beliau ke tempat yang lebih baik
selanjutnya, ehmm.. lo bukan sih yang pas SMA diskusi sama gue mana yang lebih bearable: separated by death or divorce?

Pratiwi Kusumaningtyas said...

Muchas gracias, Cin..
Hmm..
Lupa gw..
Hehe..
Tapi seandainya memang gw, waktu itu gw jawab apa ya?
Kalau dipisahkan oleh kematian, artinya kan itu memang cinta sejati. Tapi di sisi lain, itu TIDAK "bearable"..
*bagi gw loh..