Wednesday, November 16, 2011

Something you should read : Wolfsangel by M.D. Lachlan

"Tapi garis pemisah antara kebaikan dan kejahatan melintasi hati setiap manusia. Dan siapa yang mau menghancurkan sepotong hatinya sendiri?" - Aleksandr Solzhenitsyn.





















Tak dapat dipercaya..
Hampir 1 tahun berlalu sejak gw membeli buku ini di salah satu mal di Bandung, Jawa Barat.
Tapi dasar pemalas, gw baru saja selesai membaca buku ini beberapa hari yang lalu.
Ingin beralasan, "Hikz.. Soalnya ceritanya berat banget siih..", tapi yah.. Alasan hanya berlaku untuk orang-orang yang perlu dikasihani.

Baiklah, gw akan segera mencoba memperbaiki kesalahan karena telah memendam lama buku ini di lemari.
Gw akan mencoba menceritakan sedikit plot dan kesan setelah membaca buku ini.
Oh,iya..
Dari awal sampai akhir membaca, dengan idiotnya gw berpikir Wolfsangel itu istilah dalam bahasa Inggris..
Wolf & angel.. Ogh, tapi ternyata bukan!
Dasar bloon~

Wolfsangel adalah istilah dalam bahasa Jerman yang berarti "wolf's hook".
Zaman sekarang, wolfsangel dijadikan simbol.
Namun dahulu, wolfsangel adalah rune.
Yah.. masih tergolong simbol juga, sih. Meskipun jauh lebih bertuah.
Ada 2 varian wolfsangel, yaitu yang vertikal dan horizontal
Varian vertikal memiliki arti "thunderbolt", sedangkan yang horizontal berarti "werewolf"..
Itulah yang menjadi bahasan utama dalam novel karangan M.D. Lachlan ini..
Tentang manusia serigala dan serigala yang sesungguhnya.

















Vali adalah tipikal putra mahkota zaman sekarang (meskipun setting novel ini adalah zaman Viking).
Maksudnya, Vali tidak bodoh, justru terlalu cerdas.
Ia tak sependapat dengan ayahnya, pengawalnya, maupun rakyatnya bahwa lelaki sejati harus pandai menggerakkan otot untuk mengangkat senjata.
Ia tak setuju bahwa otot & senjata adalah paduan yang terbaik.
Vali cenderung mengutamakan budi pekerti dan ilmu pengetahuan yang luas.

Ada lagi hal yang membuat Vali dicemooh oleh Raja Forkbeard (ayah Vali bernama Raja Authun, Vali dititipkan untuk magang di kerajaan Forkbeard) & pengawalnya.
Yaitu, Vali malah senang bergaul dengan para petani bebas.
Terutama Ma Disa dan putrinya, Adisla.
Berawal dari teman sejak kecil, kemudian berkembang menjadi cinta sejati.
Vali & Adisla sudah saling mencintai, meskipun hal ini justru merupakan bibit dari segala petaka.

Forkbeard murka, karena seharusnya Vali menikahi putrinya, yang baru berusia 6 tahun saat itu.
Harga diri yang terinjak-injak memicu raja bodoh itu untuk "menghukum" Vali.
Ia memerintahkan Adisla ditangkap untuk dijadikan sesembahan bagi Odin.
Kecuali, jika Vali sanggup menangkap manusia serigala yang ada di gunung bersalju.
Mahkluk jejadian itu sering menimbulkan kerugian bagi petani belakangan ini.

Vali, seorang diri, akhirnya berhasil menangkap seorang manusia serigala untuk dipertukarkan dengan nyawa Adisla.
Namun, siapa yang tahu, justru perjumpaan Vali-manusia serigala (yang ternyata bernama Feileg)-Adisla, malah memperparah bencana.
Feileg, si serigala jejadian, jatuh cinta pada Adisla!

Semua kebingungan ini makin heboh saat politik kerajaan-kerajaan lain ikut campur.
Nasib, atau lebih tepatnya Loki, mempermainkan perasaan ketiga manusia muda itu.
Yang hebat dari novel ini adalah, ceritanya benar-benar mengalir nyata!!
Sampai-sampai pembaca tidak sadar bahwa roda nasib sudah berputar 180 derajat!

Bayangkan, Feileg yang dibesarkan oleh serigala (yang hewan) dan telah 98% bertindak seperti serigala, justru dalam permainan nasib itu berangsur-angsur kembali menjadi manusia seutuhnya.
Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh rasa cintanya pada Adisla.
Sebaliknya, Vali, si pangeran cerdas nan gagah itu..
Ogh.. M.D. Lachland dengan tega berangsur-angsur mengubahnya menjadi serigala buas!!
Namun, Vali tidak berubah menjadi sembarang serigala.
Sang Pangeran ditakdirkan Loki menjadi FenrisĂșlfr...
Lalu, masih ingatkah Vali akan cintanya pada Adisla?
















Sebuah artwork menakjubkan dari Akreon, yang menggambarkan Fenrir yang indah namun tetap mematikan.


Plot dalam novel ini entah mengapa, semakin genting ke belakang.
Benar-benar tidak nampak adanya antiklimaks.
Pembaca akan panik, saat menyadari halaman novel hampir habis sedangkan cerita semakin seru..
Dan benar saja, akhir kisah ini sangat menggantung. Membuat gw hampir kecewa..
Tapi.. Ternyata..

Novel ini merupakan buku pertama dari Claw's Trilogy.
Jadi.. Marilah bersama-sama menanti kelanjutannya.

PS :
1. Novel ini sangat sadis dan kejam. Saran gw sih, jangan dibaca pas lagi makan..
2. Ada bagian-bagian yang bikin pusing saat membacanya. Terutama saat adegan-adegan milik Gullveig, Sang Ratu Penyihir.

No comments: