Tak 'kan kulupakan pengalaman itu..
Di pemakaman yang terselubung kabut kelabu..
Aku terengah mengejar bayangmu..
Berusaha menyelamatkan sisa perjuangan, yang semu..
Mata kananku dipatuk gagak hitam yang lapar..
Seperti kau, yang membunuhku tanpa sadar..
Darah dari mata kanan itu mengundang Sang Nasar..
Dia, tanpa ampun mencabik mata kiriku yang menatap nanar..
Tahukah apa saja yang telah kukorbankan untukmu?
Dengan rela kuserahkan keringat, darah dan air mata pilu..
Kini, semua kemenangan gemilang tersapu debu..
Di tepi jurang kekalahan, tanpa beban kau tinggalkan aku..
Kau memeras pengorbananku..
Tanpa mau memberikan apapun, termasuk waktu..
Mungkin, memang aku yang terlalu dungu..
Terus berusaha menyelamatkan jejak kemenangan yang semu..
Cerita ini, dan sakit hatiku..
Hanya Tuhan yang tahu..
No comments:
Post a Comment