Tersebutlah suatu Sabtu sore yang panas menyengat.
Yang mengandung banyak konsekuensi di bulan Ramadhan..
Yakni, tenggorokan kering, usus menari-nari kebosanan, rambut lepek, muka keringetan, dan tentu.. tensi meningkat drastis..
Tapiii.. Di penghujung hari itu, ada iming-iming yang bikin penasaran.
Yaitu kunjungan ke suatu resto di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Setelah melawan kemacetan Jakarta menjelang pukul 18.00, kami sampai di sana.
Di sebelah toko permadani itu.
Kalau ditilik dari penampilan luarnya, pengunjung pasti tidak menyangka bahwa resto Italia mungil ini sangat nyaman dan indah.
aTavola, resto yang terletak di Jln. Kemang Selatan Raya no. 125 ini sanggaatt cozy.
Interiornya unik dengan vintage ambience yang lumayan pekat.
Hari itu, aTavola hanya berisi kami ber-6 dan segelintir pramusaji.
Di tepian ruangan terdapat mini bar tempat nangkring seorang pramusaji yang lincah membuat berbagai jenis minuman.
Seluruh dinding ruangan dihiasi dengan lampu dedaunan, foto-foto, peta-peta vintage, dan quote dari Socrates.
Ada juga televisi yang (sayangnya) penempatannya tidak pas dan agak merusak kenyamanan resto ini.
Yah, secara keseluruhan, berada di dalam aTavola membuat kita mencicipi nikmatnya duduk nyaman di rumah vintage yang cozy.
Menjelang berbuka puasa, pelanggan diberikan ta'jil berupa es buah yang segar dan beberapa potong kurma.
Porsi es buahnya membuat gw menyesal telah memesan minuman yang lain. Hikz.
Lalu.. bagaimana dengan cita rasa masakannya?
Ouchh.. Saya kembali menahan tetesan air liur saat mengingat rasa dari Zuppa Ai Funghi, Sang Appetizer. Inntinya sih sup krim biasa. Namuuun.. funghi-nya, alias white mushroom-nya dilebur menjadi satu dalam krim.. Ooouucchh... Bagi pencinta jamur (saya, misalnya), ini adalah utopia!
Bang Raja... |
Menu utama saya malam itu adalah Ravioli con Funghi, yang membuat Shippo berkomentar, "Suka banget sama jamur ya?".
Yep.. Saya suukaaa sekalii.
Dan pilihan saya lagi-lagi sangat tepat (sayang, lupa didokumentasikan saking bernafsunya..).
Intinya adalah ricotta ravioli yang lembut dan gurih berenang bersama white mushroom dalam saus krim yaanng.. MMmmmmm..
*fuuh.. Langsung merindukannya kembali..
Ira Kirana, owner of JAYID |
Spot foto-foto teroke serestoran |
Me & Ppo |
"Bromance", Raja A. Octivano & Widhi Widagdo |
Peserta lain, Mirza dan Widhi memesan Pizza con Pepperoni.
Porsinya lebih besar dibanding personal pizza di Pizza Hut, dengan rasa yang lebih Italia.
Bagi kalian yang tidak begitu suka saus tomat pekat dan mozarella, sebaiknya tidak memesan menu ini.
Rempah-rempahnya yang memang berbeda dengan rempah Nusantara menjadikan rasanya unik namun sedikit hambar.
(Kalau saya sih, suka-suka sajaa..)..
Intinya, menu-menu di sini belum disesuaikan dengan lidah Indonesia secara total.
Kali ini saya memakan menu dessert sebelum main course.
Saya memesan apple crepe dengan topping es krim vanila. Tanpa rum.
Jadi, di dalam selimut crepe ini, terbaringlah potongan apel nikmat yang baru saja bermandikan saus cinnamon.
Owmaigoothh..
Si Crepe ini kemudian tertimbun oleh vanilla ice cream avalanches..
*saya lumer..
Oh, saya akan berhenti bicara sekarang..
Silakan nikmati foto-foto ini, yang diambil oleh saya dan Raja A. Octivano.
Please, buon appetito!
Apple Crepe with cinnamon sauce
|
No comments:
Post a Comment