Ga ada rasa bersemangat atau ga sabar menanti gitu..
(Bahkan saat wisuda ke-2 ini, gw dan si Pupup dandan sendiri dan hair styling each other..*deuh, bahasanya campur-campur..)
Sewaktu wisuda S1 gw berpikir, "Aihh.. Koq gw ga merasa khidmat sama sekali,y? Oooh.. Mungkin nanti kali ya? Pas wisuda ke-2..".
Egh.. Pas wisuda yang ke-2, ternyata malah terjadi hal buruk yang sungguh-sungguh bikin illfeel..
Kejadian apakah itu??
Jadi..
Angkatan kami beranggotakan 40 orang, yang seharusnya lulus bersama-sama. Namun, kami menjadi korban dari suatu proses perubahan.
Yaitu, wisuda profesi dokter hewan kini harus bersamaan wisuda S1, dan menyesuaikan jadwal dengan rektorat. Padahal awalnya, wisuda koas dilaksanakan sendiri di FKH.
Dahulu, senior kami selalu lulus bersama-sama..
Kini kami harus berebut kursi untuk wisuda di gedung khusus..
Jadinya hanya 50% dari angkatan yang bisa lulus duluan, pada tanggal 27 Juli 2011 itu.. Cuma ber-20, euyy...!
Tambah lagi, biasanya ada makan siang prasmanan di fakultas. Kini semua itu tinggal angan belaka.
Dari dulu gw selalu memimpikan akan mengalami runway kebaya seperti senior-senior ituh.
Runway kebaya dilaksanakan pas makan-makan prasmanan bersama orangtua dan dosen..
Aiih.. Sekali lagi, mimpi tinggallah mimpi..
Dana untuk prasmanan kini tersedot untuk biaya tetek bengek wisuda di gedung khusus.. Hikzz..
Akhirnya kami hanya makan nasi kotakan sebelum pengambilan sumpah.. Ada juga coffee break dalam bentuk prasmanan sih..
Tapi, pada jam segitu (jam 16.30 WIB) orangtua sudah kelelahan dan cerewet ngajak pulang.. Gudbye runway kebaya & makan prasmanan.. Hikz..
Semua kisah sedih ini menginspirasi ketua kelas kami untuk mengadakan acara perpisahan yang extraordinary.
Biasanya, perpisahan dilaksanakan dalam bentuk promnite.. Tapi, Bapak Aura punya ide berbeda. Yaitu melaksanakan perpisahan dua hari semalam sekaligus outbond di suatu tempat.. Dan Bapak Ikhsan punya ide untuk membuat buku tahunan yang berisi wawancara 40 orang mahasiswa beserta dosen (sudah dibahas sebelum ini).
Dan semua ini hanya dilakukan oleh segelintir oranggg~
Awalnya banyak yang bersemangat menjadi panitia.
Tapi belakangan mereka bahkan sudah lupa bahwa mereka pernah ditunjuk jadi panitia.
*coba gw punya banyak sepatu high heels, pasti bakal gw timpukin satu-satu..
DVD buku tahunan bukan satu-satunya hal yang bikin jantung gw cenat-cenut saat itu.
Sungguh sulit dipercaya, H-1 minggu ada beberapa panitia yang mengusulkan untuk mengubah konsep acara.
Aih, aihhh...
Padahal gw udah transfer biaya akomodasi Rp 8,4 juta saja ke event organizer-nya..
Wellleeeh..
Tapi akhirnya kengototan gw & seorang teman untuk tetap merujuk pada rencana awal berhasil memengaruhi ketua panitia.
Tiga bulan selama persiapan perpisahan itu, hati gw mengeras dan menjadi kebal. Banyak sekali hal-hal yang bisa bikin gw kehilangan kewarasan.
Kesabaran gw sudah lama habis menghadapi "orang-orang tertentu", dan gw berubah jadi bersikap cuek.
Karena..
Kalau gw ngoyo bersikap sesuai idealisme, bisa-bisa habis lulus kuliah gw langsung masuk RSJ..
Saat itu gw berpikir, "Gw sudah bekerja keras yang gw bisa, dan Tuhan melihat itu. Apapun yang terjadi, gw ga akan menyesal.." Dan.. Yang terjadi, maka terjadilah...
Toh akhirnya suara gw serak juga karena kebanyakan cekikikan & jerit-jerit..
Toh akhirnya ada juga teman-teman setia, juga Mping, yang membantu menjalankan acara..
Toh akhirnya games & polling award yang susah payah dibikin Eyang Oleth & Iwied juga berhasil bikin orang-orang jejeritan..
Meskipun dengan t*l*lnya Ikhsan melewatkan jadwal karaoekan.. *timpuk batu kali..
Toh akhirnya, ada anak Teratai Jingga yang datang & bersedia berbagi pengalaman kerja..
Toh akhirnya, meskipun aura negatif berkumpul di lokasi itu, ga ada yang berhasil kesurupan..
Toh akhirnya, meskipun gw cape hati.. Akhirnya acara itu selesai jugaa...
Fuaaahh~~ Congratulation buat panitia yang sudah bekerja keras!!
No comments:
Post a Comment