Oh, tenunan nasibku..
Dirancang oleh tangan dengan sejuta keahlian..
Tangan yang piawai menghasilkan mahakarya..
Oh, tenunan nasibku..
Di antara alur yang kompleks, tersisipkan ornamen bersahaja..
Kadang berwarna gelap, sesekali berwarna lembut..
Oh, tenunan nasibku dulu..
Sungguh rete mirabile tanpa tandingan..
Namun, mengapa kini ada ruptura pada tenunan itu?
Ruptura yang membentuk koridor gelap..
Gelap sekaligus tanpa ujung..
Berjalan di dalam kabut kelabu..
Tak terdeteksi yang mana hal nyata maupun semu..
Tak dikenali yang mana kekasih atau hantu...
Oh, tenunan nasibku yang indah..
Dapatkah kumiliki lagi?
No comments:
Post a Comment